Serang – Sobat muda muslim, 14 Februari biasanya dirayakan
sebagai Hari Valentine atau hari kasih sayang. Bahkan 14 Februari seakan
menjadi ‘hari raya’ bagi kaula muda di seantro dunia. Coklat, bunga, dan (maaf) kondom seakan jadi pernik wajib bagi sebagian
pemuda di hari itu.
Namun
ada yang berbeda di tengah gegap gempitanya perayaan valentine tahun ini.
Aliansi Gemar Banten, yang terdiri dari organisasi-organisasi peduli isu
keummatan, yakni LDK Puskomda Banten, KAPMI, KAMMI Daerah Serang, KAMMI
Komisariat IAIN Banten-Untirta-UPI Serang, dan FoSSEI Banten, menggalakan
sebuah aksi Gerakan Menutup Aurat (Gemar).
Aksi
dimulai pukul 13:00 sampai
15:30 wib. Diawali dengan long march dari kampus IAIN Banten sampai Alun-alun
Kota Serang, Aliansi Gemar Banten menyuarakan
aspirasi agar menghapus hari valentine. “Valentine berdampak sangat buruk bagi
masyarakat. Terbukti dengan tingginya penjualan kondom ketika valentine diadakan,” ujar Nourul
Fatimah, Kabid. Keputrian LDK “Ummul Fikroh” IAIN Banten, Ahad (14/2).
Ia
juga mengungkapkan, saat aksi berlangsung, terpampang sebuah baliho berukuran
besar mengadakan acara Pool Party tanggal
14 Februari dengan gambar perempuan berpakaian tidak senonoh. Di baliho
tersebut juga tertulis, “Dimulai dari jam 08:00 until dropp.” (apa maksudnya?).
Aksi tersebut diharapkan membuat masyarakat sadar akan kewajiban menutup
aurat, “Karena kewajiban tak bisa ditawar dan tidak membatasi profesi apapun
yang dijalankan.” Ungkap Nourul seusai aksi. (rizum/intel).

0 komentar:
Posting Komentar